BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 17 Juni 2012

GKJ Tertua di Jawa

Gereja Kristen Jawa (GKJ) Karangjoso yang terletak di Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo ini merupakan Gereja Kristen Jawa tertua di Pulau Jawa. Gereja ini dibangun oleh Kyai Sadrach pada saat Indonesia berada di bawah pemerintahan kolonial Belanda.
 
Bagaimana jemaat Kristen Indonesia perdana terbentuk itu pun mengalami perjalanan yang panjang. Pada saat itu, Kyai Sadrach tidak menganut agama Kristen. Dalam iman yang bercampur dengan keyakinan Kejawen, suatu saat beliau memperoleh mimpi yang tidak biasa. Mimpi itu diterjemahkan oleh seorang Kristen dalam sebuah kalimat kutipan Yohanes 11 : 25. Ayat itulah yang menjadi dasar Kyai Sadrach untuk meyakini bahwa selama ini Sang Juruselamat-lah yang sering menjumpainya melalui mimpi.

Untuk itu, beliau berikrar untuk mengabarkan kabar gembira ini kepada masyarakat sekitar. Karena berbasis Kejawen, maka pendirian Gereja maupun metode penyampaian Injil juga berpenampilan Jawa. Dapat terlihat di atas, Gereja berbentuk menyerupai joglo dengan atap bertingkat tiga. Jika dilihat sepintas, bangunan tersebut mirip dengan masjid. Hanya saja Mustaka yang terletak di atap diganti dengan tanda Salib. Salibnya pun berbeda, tidak seperti yang biasa kita lihat di gereja-gereja yang berbentuk tanda †. Salibnya merupakan persilangan antara senjata Cakra (milik Prabu Kresna) dan panah Pasopati (milik Arjuna). Di mana masing-masing senjata itu memiliki makna yang identik dengan tanda Salib.


Dalam mengabarkan berita suka cita, Kyai Sadrach bahkan menggunakan wayang dan tembang-tembang Jawa. Bahkan doa "Bapa Kami" pun disulap menjadi tembang Macapat berjudul "Pucung Pandonga Rama Kawula". Dengan cara akulturasi budaya ini, maka jemaat Kristiani berkembang dengan pesat. Akan tetapi, cara ini tidak disukai oleh Zending (hierarki Gereja Kristen Eropa - Belanda). Terjadi pertentangan antara Zending dengan Kyai Sadrach pada masa itu. Meskipun demikian, Kyai Sadrach tidak berputus asa. Beliau tetap meneruskan kabar suka cita ini dengan cara beliau. Jemaat yang semula kecil, terus bertambah dan hingga kini dikenal dengan "Gereja Kristen Jawa".

Museum


Di belakang gereja, terdapat sebuah pendopo kecil yang menjadi teras rumah Kyai Sadrach pada masa lalu. Rumah tersebut kini difungsikan sebagai museum bukti sejarah napak tilas Kyai Sadrach di Purworejo. Di sana terdapat ruang tempat Kyai Sadrach berdialog, meja tempat Kyai Sadrach menulis dan menyiapkan khotbah, hingga tempat tidur Kyai. Peninggalan-peninggalan beliau pun tersimpan dengan rapi di ruangan kecil bernuansa Jawa.

Di sekitar gereja dan museum, terdapat rumah retreat dan tempat tinggal anak angkat Kyai Sadrach beserta keturunan-keturunannya. Mereka lah yang menjadi "juru kunci" gereja Kyai Sadrach yang kini disebut dengan GKJ Karangjoso.

Penutup

Pernah terdengar anggapan bahwa agama Kristen masuk melalui penjajahan. Itulah mengapa yang menjadi salah satu latar belakang perpecahan agama yang terjadi di Indonesia. Padahal, menurut yang saya dapat dari tempat ini: memang benar bahwa agama Kristen (baik Katolik maupun Protestan) masuk bersamaan dengan penjajahan. Tidak seperti agama Islam yang masuk melalui dakwah atau dengan cara yang lebih baik ketimbang penjajahan, maupun agama Hindu dan Buddha yang berkembang pada jaman perdagangan. Akan tetapi dapat terlihat bahwa masuknya agama Kristen ada yang melalui akulturasi budaya.

Sebagai contoh, pastor Van Lith yang menyebarkan agama Katolik bahkan tidak melakukan cara-cara kolonial atau pun pemaksaan. Akan tetapi, dengan melakukan akulturasi budaya Jawa, lahirlah masyarakat Katolik ala Jawa di daerah Muntilan. Di sana kemudian didirikan Gua Maria Sendangsono. Tidak jauh berbeda dengan Kyai Sadrach yang menyebarkan agama Protestan melalui akulturasi dengan budaya Jawa. Semangat yang mereka kobarkan bukanlah niat untuk memaksakan kehendak atau pun ideologi. Mereka hanya bersaksi mengenai kebenaran yang mereka terima.

Minggu, 24 Januari 2010


Keluarga Pak. Yahmin ( Magelang )


Keluarga Pak Rimin & Alm bu Asih


Cucu-cucu (Alm) mbah Karso

Minggu, 03 Januari 2010

Sejarah Singkat GKJ Rewulu




Pekabaran Injil di GKJ Rewulu telah berlangsung sejak tahun 1918, yakni pekabaran Injil yang dilakukan oleh T. Thomas Vandervein, seorang sinder pabrik Gula Rewulu kepada 7 orang buruh pabrik tersebut. Setelah Ny. Thomas meninggal dunia, Tn. Thomas kurang aktif dalam pekabaran Injil. Pekerjaan ini selanjutnya diteruskan oleh salah seorang pendeta berkebangsaan Belanda: Pdt. Domune Peter Aanlar.

Setelah terjadi kebangkrutan pada Pabrik Gula Rewulu, dan para buruh pabrik dipindahkan ke Jebukan, di Wilayah Rewulu tumbuh benih-benih jemaat baru, diantaranya adalah Bapak Karso Dikromo, Bapak Kerto Wiharjo, Bapak Mangun Pawiro, Bapak Wijo Sudarmo, Bapak Karyodiyono, Bapak Senuk, mbok Taruna Jaya, Bapak Wiro Dikromo, dan Bapak Wongso Darmo. Kelompok kecil itulah yang menjadi cikal bakal jemaat GKJ Rewulu.
Jemaat muda yang kecil ini menjadi binaan dari GKJ Gondokusuman Yogyakarta. Tahun 1920, GKJ Gondokusuman mengutus seorang Guru Injil untuk menggembalakan jemaat:
Bapak Cokro Atmodjo. Peribadatan waktu itu berlangsung dirumah Tn. Thomas di Dusun Pirak Bulus, Sidomulyo, Godean. Hingga tahun 1927, jemaat kecil ini berhasil mendirikan sebuah gedung Gereja dengan dinding bambu di Dusun Gancahan V, Sidomulyo, Godean. Semenjak itu pula peribadatan berlangsung di sana. Baru pada tahun 1929 gedung gereja itu diperbaharui menjadi berdinding tembok. Gereja ini terkenal dengan nama Gereja Sawo, karena didepan Gereja terdapat pohon sawo yang besar, juga di seberang jalan, di depan rumah dinas kepala Sinder Pabrik Gula Rewulu.
Pada tahun 1939, Bapak Cokro Atmodjo pindah tugas ke GKJ Wates. Maka Pekabaran Injil dilanjutkan oleh Bapak Adam Thomas, seorang Guru Injil dari GKJ Wonosari. Beliau melayanai di Rewulu sampai tahun 1957, Pekerjaan suci tersebut selanjutnya diteruskan oleh Bapak Sulam Sungkono sampai tahun 1960. Dengan berdirinya Zending Vorvolk School, danatas berkat Roh Kudus, jemaat Tuhan ini tumbuh dengan pesat. Hingga pada tahun 1946 jemaat Tuhan ini dinobatkan menjadi Pepanthan dari GKJ Ngento-ento. Pada waktu itu jumlah jemaat sekitar 50jiwa. Majelis pertamanya adalah Bapak Kerto Wiharjo dan Bapak Wijo Sudarmo. Oleh karena pertumbuhan jemaat yang pesat, maka pada tanggal 1 Januari 1960, pepanthan Rewulu mendewasakan diri dengan nama GKI Rewulu. Mengambil nama Rewulu mengingat wilayah dimana Gereja, itu berdiri telah terkenal dengan nama Rewulu, meskipun kedudukannya tidak di Dusun Rewulu, tetapi di Gancahan V. Terkenal dengan nama Rewulu karena sebelumnya telah berdiri Pabrik Tom di Dusun Rewulu Wetan. Pabrik itu sangat terkenal, sehingga daerah sekitarnya ikut terimbas

Sabtu, 02 Januari 2010

Silsilah keturunan Trah Karso Dikromo

1. Bpk. Karto Utomo (25 Pebruari 1925) & Ny. Waljinem (12 April 1932)

a. Rusmiyati (24 Pebruari 1950)

b. (Alm) Rusnaryo

c. Rusyadi (31 Maret 1952) & Suharni (09 April 1959)

1) Dini Damayanti (03 Mei 1982)
2) Danang Adi S (27 September 1985)

d. Rus Winarni (27 Juni 1957) & Radiman (10 Mei 1953)

1) Yeri Eko Munajat (09 April 1977)
2) Miming Kuncoro (05 September 1981)
3) Windu Pramudito (9 Nopember 1984)



e. Rus Winarno (25 Juni 1959) & Warsuti ..

1) Andreas Kuncoro (03 Maret 1988)
2) Winda DwiAnggraini(31 Maret 1995)

f. Rus Winardi (10 Pebruari 1961) & Anastasia Ngadirah

1) Layung indra prasetya
2) Ardi

g. Rus Cahyanto (29 Desember 1962) & Muncaryati

1) Evi mareta
2) Hans Siragajosef

h. Rus SuListiono (10 Mei 1965) & Yeni natalia

1) Betsaida
2) Luky

i. Rus Sulistyaningsih (31 Juli 1967) & Sri Joko Yuono (05 Mei 1968)

1) Yuan Maha Putra (24 Pebruari 1998)
2) Angkoso Jati kusumo (07 Oktober 1999)

j. Rus Endarti (21 September 1969) & Tukijo (23 Maret 1968)

1) Rosi Pabliuka (06 Januari 1995)
2) Kurnia Tejaningrum (22 Juni 1996)
3) Pinastika Tejasari (03 September 2004)

k. Rus Endarto (10 Agustus 1975) & Serly

1) Ivan


2. (Alm ) Bpk. Sudiyono & Ny. Mursiti

a. Muryani & Santoso

1) Vasthi Ardiyani Retnaayu 75
2) Bernadian Satyandaru (10 September 1981)
3) Setyo Budiyanto (05 April 1986)

b. Murdayati & Slamet Sugeng

1) Wahyu Cahya Kusuma
2) Wisnu Chandra Kusuma

c. Subandoko & Tri Atmanti Rahayu

1) Yudha Timur Asnoro Ndoko (21 September 1984)
2) Yuretu Tiara Asmoro Ndoko (15 April 1989)
3) Yureksa Tri Asmoro Ndoko (28 Oktober 1993)

d. Murwanti & Subandiyo

1) Aditya Bawa (12 Juni 1991)
2) WindiAnindita Dewanti (03 Juni 1995)


3. Ibu Wagiyem & Bapak Marto Wiyono

a. Sumardi & Untari

1) Puri & Yanto
2) Sally
3) Veronika
4) Damar & David

a) vino

b. Supartini & Wagiman

1) Ebtaningtyas & Jatmiko

a) Vinensia Anaya Sesaristi
b) Bertha Aryalista Sesaristi

2) Dwi Pratiwi & Heru

a) Yesia Ramadhan

c. Sriyadi & Sukarni

1) Agung feriyadi
2) Daniel Johan kristanto

d. Sugantini & Purwanto (alm)

1) Untung Bandoko
2) Ari Gunawan

e. Sunardi & Dayanti

1) Ari Krustanto
2) Elia Anggraini

f. Gunadi & Rakhap Sulastri

1) Mutiara Nadia Radisa
2) Yeheskiel Feba Radisaputra

g. Supriyanto (Atin) & Hartiti Manulang

1) Andreas Brian Sukoco

4. (Alm) Bpk. Radiyo Dibyo Sutrisno (25 Des 1932) & Ibu. Kasilah 37

a. (Alm) Purwanto & Sumirah

1) Iwan Kris
2) Anreas
3) Atri
4) Ayub

b. (Alm) Dwi Darwanto & Aning Pris Susilowati

1) Pranita Ratnaningrum (17 Mei 1985 )
2) Ratna

c. Triyanto (22 April 1960) & Haryanah (16 Des 1962)

1) Yusak Martin Sutrisno (25 Mei 1984)
2) Yustina Wahyuningsih (16 Feb 1991)

d. Rini Sukesi (April 1962) & Haryanto

1) Ndaru
2) Nana
3) Bimo
4) Amanda

e. Rini Sulistyani (Oktober 1964) & Lilik

1) Aprilia (12 April)
2) Risang (21Juli)

f. Rini Prasetyaningsih (02 Maret 1967) & Sapto

1) Mersia Siahaya (20 Agustus 2002)

g. Rini Astuti Budi Pamungkas (10 Juni 1969) & Widodo

1) Aldi widiyanto (16 Des 1996)
2) Farentio Rangga Widiyanto (17 Sept 2004)

h. Joko Hadi Pangestu (30 Sept 1971 & Endang (29 Nop 1975)

1) Paulus Raditya Pangestu (18 April 1999)
2) Kesia (17 Sept 2001)

5. Bpk. Yahmin (31 Des 1941) & Ibu. Sihmiyati (02 Juli 1951)


a. Minda Yuliajati (31 Juli 1973) & Topan

1) Yosea Nino Sesarega Harimurti (2 Nop 2000)

b. Susilo Dwi Aminarno (1 Oktober 1975) & Rini Puspita Ndari

1) Yeheskiel Aditya Arinarno
2) Tesalonika Dara Arini

c. Kristian Heru mintarjo (25 Nop 1982)


6. (Alm) Ibu Asih Chrismina (08 Agustus 1943) & Bapak Antonius Rimin 37


a. Aris Gunawan (10 Des 1964 ) & Ana Yuliani ( Putra pak Rimin dari ibu
Sarining )

1) Tiara
2) Bonaventura Bayu Wirakencana
3) Angelika Rainha Shaquilathea

b. Nugraheni (17 Nop 1967) & Pendowo Prasetyo Utomo 1962

1) Devina Daratyama Putri (4 Sept 1995)
2) Kesia Kenwangi (8 Oktober 1999)

c. Chandra Mulatsih (16 Agustus 1970) & Sarjono (22 April 1968)

1) Lalita Anggie Ardana Reswari (10 Agustus 2002)

d. Prasetyo Novriyanto (28 Nop 1973) & Christina Puji Hartani (25 Desember 1976)

1) Nindya Larasaty Prasetya (20 Des 1997)
2) Laga Wiratama Prasetya (11 Peb 2006)

e. Wibawa Ari Nugraha (17 Maret 1976) & Retno Dwi Lestari (23 Maret 1980)

1) Stefanie Roselia LN (25 Sept 2000) ( Putri dari pernikahan pertama )
2) Arkaluna Laksmitha Rinola (14 Januari 2008)

7. Ibu. Sawiyem (th. 44 ) & Bpk. Djauji Sujito (10 Juni 1939)

a. Eni Wijandari (19 Nop 1963 ) & Rasmoko (16 Juni 1963)

1) Adistya Maretna Dwiyanto (16 Maret 1988)
2) Wahyu Endra Brahmantya (23 Januari 1991)

b. Etna Wijanarti (7 Januari 1967 & Sudarso (12 Des 1963)

1) Zara Wijanti (14 Juni 1990)
2) Michael Sakrasta (24 Oktober 2005)

c. Tri Wijayanto (21 Des 1970)

1) Gabriel (4 juni 1999)

d. Sasongko Wijoyo (28 Juli 1981)

8. Ibu Sutarmi 49 & (Alm) Bpk. Sutaryanto 40

a. Satriyono ( Mei 1968) & Theresia Indra Dewi (06 Mei 1972)

1) Citra Hicari (25 Mei 2000)
2) Satria Dimas Mada Taripura

b. Kusuma Indrastuti (4 Sept 1972) & Veri Dananto 72

1) Oktavia Verda Kusuma (15 Okt 1999)
2) Odisey Firam Kusuma (13 Januari 2008)

c. Kusuma Widianingsih 75 & Suharsih 66

1) Angga Ananda Prasetya 05

d. Prayogo Basuki 76 & Endang Suryani 77

1) Felisia Ambaryani 2004

9. Ibu. Suwarjirah (12 Mei 1951) & Bpk. Pilipus Sampurno (17 Sept 1948)

a. Ari Suminarsih Rahayu (21 Feb 1972) & Sugihartono

1) Okta Haryudita Putri (5 Oktober 1999)

b. Samuel Agus Suminarto (2 Mei 1974) & Eni Suwarni 74

1) Diah Anggraini 1 Juni 1997
2) Diva Respati 2004

c. Imanuel Samudra Nusantara 24 Nop 1994


Demikianlah, keturunan mbah Karso Dikromo yang tercatat per bulan Juni 2009, mohon koreksi apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan, saya menampung artikel apa saja untuk diterbitkan disini, karena generasi yang akan datang, entah kapan ?? Akan sangat bangga dan bahagia mengetahui sejarah para leluhurnya , Sayapun bangga memiliki keluarga besar seperti sekarang ini, . . Karena artikelnya masih sedikit, maka sementara saya terbitkan di Blog saya. Dan kalau diijinkan, saya akan membuat Blog khusus trah Karso Dikromo yang artikelnya berisi cerita dan kegiatan apa saja tentang keluarga masing2 . . . . Dan tujuan blog ini sendiri adalah sebagai sarana komunikasi dan temu kangen para keturunan Mbah Karso Dikromo yang tersebar di seluruh Indonesia, bisa juga sebagai wadah nostalgia apabila tidak sempat datang di acara kumpul Trah yang diadakan setiap bulannya .